Ada banyak metode yang
dapat digunakan untuk memperkirakan biaya untuk mewujudkan sebuah bangunan,
diantara sekian metode tersebut tentu ada yang paling gampang sekaligus cepat,
sebelumnya kita telah mengenal sistem analisa harga stuan bangunan yang biasa
disebut sebagai AHS namun untuk menghitungnya harus dibuat secara rinci pada
setiap detail masing-masing pekerjaan sehingga membutuhkan waktu dan olah pikir
yang tidak sedikit, ada juga yang hanya menggunakan harga satuan saja sehingga
tinggal mengalikan volume dengan harga pekerjaan, namun semua langkah tersebut
rasanya belum terlihat mudah dan praktis untuk digunakan oleh masyarakat umum
yang tidak mendalami secara khusus tentang ilmu teknk sipil arsitektur
khususnya rencana anggaran biaya bangunan, Nah.. disini kita akan mencoba
menjelaskan cara mudah menghitung RAB rumah yaitu dengan sistem m2 luas
bangunan.
Rumus menghitung RAB secara mudah
RAB rumah = Luas rumah x harga
per m2 bangunan
Contohnya begini: kita
akan membangun rumah ukuran 6m x 6m, lalu kita cari informasi berapa harga per
m2 bangunan pada daerah tersebut, misalnya kita dapatkan data harga rumah
Rp.2.500.000,-/m2 maka total biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah
tersebut sampai selesai adalah:
·
Luas bangunan = 6m2 x
6m2 = 36m2.
·
RAB rumah = 36m2 x
Rp.2.500.000,- = Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah).
Mudah bukan? intinya
kita membutuhkan dua data penting yaitu luas rumah dan harga per m2 bangunan.
Cara ini tentu punya kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu mari kita coba
ungkap disini.
Kelebihan
1. Data yang dibutuhkan tidak terlalu banyak,
sehingga bisa lebih mudah dan cepat dalam menghitung.
2. Dapat digunakan oleh masyarakat umum yang
belum mengenal ilmu rencana anggaran biaya bangunan secara mendalam.
Kekurangan
1. Tingkat ketelitianya masih jauh dibawah sistem
analisa harga satuan pekerjaan.
2. Tidak bisa dijadikan patokan untuk menghitung
kebutuhan material dan tenaga bangunan.
3. Tidak bisa dijadikan sebagai dasar perjanjian
kontrak kerja proyek konstruksi.
Demikian penjelasan
tentang cara mudah untuk menghitung biaya bangun rumah ini, cara lainya bisa
menggunakan software RAB sehingga tinggal memasukan data lalu terlihatlah
perkiraan RAB rumah, jika ada yang hendak menambahkan ilmu tentang ini silahkan
dituliskan dibawah, semoga bermanfaat
Cara membuat kolom beton
bertulang pada gedung tidak semudah ketika membangun rumah tinggal 1 lantai,
perlu ketelitian dan ketepatan penggunaan metode kerja terbaik agar dapat
menghasilkan kualitas kolom beton terbagus dan termurah. Pembuatan kolom
praktis pada pembangunan rumah tinggal prosesnya cukup sederhana dan cepat,
yaitu membeli besi rangkaian kolom praktis di toko bangunan lalu memasangnya
dengan beskisting dinding batu bata secara langsung ditambah papan kayu maka
pengecoran kolom praktis sudah bisa dimulai hingga selesai. Sedangkan pada
pembangunan kolom beton gedung bertingkat tinggi prosesnya agak panjang, yaitu
kurang lebih sebagai berikut:
Cara membuat kolom beton bertulang
1. Pada tahap perencanaan kita buat gambar desain
bangunan untuk menggambarkan bentuk konstruksinya dan menentukan letak kolom
struktur.
2. Selanjutnya melakukan perhitungan struktur
bangunan untuk mendapatkan dimensi kolom dan bahan bangunan yang kuat untuk
digunakan namun tetap ekonomis.
3. Melakukan pekerjaan pengukuran untuk
menentukan posisi kolom bangunan, ini harus pas sesuai dengan gambar rencana.
apalagi pada gedung bertingkat tinggi yang angka toleransi kesalahan
hanya beriksar 1 cm, jika salah dalam mengukur maka ada resiko keruntuhan
gedung.
4. Menghitung kebutuhan besi tulangan dan bentuk
potongan besi yang perlu dipersiapkan. ini sering disebut sebagai bestek besi.
5. Merangkai potongan besi sesuai dengan bentuk
kolom yang telah direncanakan.
6. Memasang rangkaian besi tulangan pada lokasi
kolom yang akan dibuat.
7. Membuat bekisting / cetakan. bisa terbuat dari
kayu, plat alumunium atau media lain yang mampu menahan saat proses pekerjaan
pengecoran beton.
8. Memasang bekisting sehingga membungkus besi
tulangan.
9. Melakukan pengecekan posisi bekisting apakah
sudah sesuai dengan ukuran rencana, dan apakah sudah benar-benar tegak.
10. Menghitung kebutuhan beton yang dibutuhkan.
11. Membuat adukan beton atau memesan beton
precast dengan kualitas sesuai hasil perhitungan semula. misalnya mau
menggunakan mutu beton K-250, K-300, K-400 dan seterusnya.
12. Melakukan pekerjaan pengecoran kolom,
penentuan tinggi cor bisa dilakukan dengan berpedoman pada ukuran bekisting
atau mengukur sisa cor dari ujung atas bekisting.
Pada setiap rangkaian
pelaksanaan pekerjaan tersebut membutuhkan pengecekan bersama entah itu dengan
konsultan perencana, kontraktor, konsultan pengawas maupun pemilik gedung
secara langsung. hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin
terjadi dalam perencanaan maupun pelaksanaan. Demikian uraian tentang cara buat
kolom beton pada gedung ini, semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar