Selasa, 16 Januari 2018
Garis Kontur
Garis kontur
Kontur
Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-lin).
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Garis Kontur
Gambar 4.1.: Pembentukan Garis Kontur dengan membuat proyeksi tegak
garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi
Dengan memahami bentuk-bentuk tampilan garis kontur pada peta, maka dapat diketahui bentuk ketinggian permukaan tanah, yang selanjutnya dengan bantuan pengetahuan lainnya bisa diinterpretasikan pula informasi tentang bumi lainnya.
4.2 Interval Kontur dan Indeks Kontur
Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan.
Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.
Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya.
Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:
i = (25 / jumlah cm dalam 1 km) meter, atau
i = n log n tan a , dengan n = (0.01 S + 1)1/2meter.
Contoh:
* Peta dibuat pada skala 1 : 5 000, sehingga 20 cm = 1 km,
maka i = 25 / 20 = 1.5 meter.
* Peta dibuat skala S = 1 : 5 000 dan a = 45° ,
maka i = 6.0 meter.
Berikut contoh interval kontur yang umum digunakan sesuai bentuk permukaan tanah dan skala peta yang digunakan.
Tabel 4.1: Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan
Skala
Bentuk muka tanah
Interval Kontur
1 : 1 000
dan
lebih besar
Datar
Bergelombang
Berbukit
0.2 - 0.5 m
0.5 - 1.0 m
1.0 - 2.0 m
1 : 1 000
s / d
1 : 10 000
Datar
Bergelombang
Berbukit
0.5 - 1.5 m
1.0 - 2.0 m
2.0 - 3.0 m
1 : 10 000
dan
lebih kecil
Datar
Bergelombang
Berbukit
Bergunung
1.0 - 3.0 m
2.0 - 5.0 m
5.0 - 10.0 m
0.0 - 50.0 m
4.3 Sifat Garis Kontur
1. Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling berpotongan.
2. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai lebih jarang.
3. Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis.
4. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih rendah.
Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
5. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90° dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
6. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup-melingkar.
7. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri.
8. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dihubungkan dan dilanjutkan menjadi satu garis kontur.
Garis Kontur
Gambar 4.2: Kerapatan garis kontur pada daerah curam dan daerah landai
Garis Kontur
Gambar 4.3: Garis kontur pada daerah sangat curam.
Garis Kontur
Gambar 4.4: Garis kontur pada curah dan punggung bukit.
Garis Kontur
Gambar 4.5: Garis kontur pada bukit dan cekungan.
4.4 Kemiringan Tanah dan Kontur Gradient
Kemiringan tanahaadalah sudut miring antara dua titik = tan-1(D hAB/sAB). Sedangkan kontur gradientbadalah sudut antara permukaan tanah dan bidang mendatar.
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu. Konsep dari garis kontur dapat dengan mudah dipahami dengan membayangkan suatu kolam air. Jika air dalam keadaan tenang, maka tepi permukaan air menunjukkan garis yang mempunyai ketinggian yang sama dan garis tersebut akan menutup pada tepi kolam membentuk garis kontur.
Jika permukaan air turun, sebagai contoh permukaan air turun 5 meter, maka tepi dari permukaan air akan membentuk garis kontur yang kedua. Demikian selanjutnya setiap permukaan air turun akan membentuk garis kontur yang lainnya (gambar 10.1.1.1)
garis kontur
Garis-garis kontur merupakan garis-garis yang kontinu dan tidak dapat bertemu atau memotong garis kontur lainnya dan tidak pula dapat bercabang menjadi garis kontur yang lain, kecuali pada hal kritis seperti jurang atau tebing.
Gambar 10.1.2 memperlihatkan gambar garis kontur dan gambar irisan dari pulau tersebut. Garis pasang di sebelah kiri ditunjukkan dengan garis kontur yang mempunyai ketinggian nol, jika permukaan air naik setiap l0cm pada jarak tertentu, maka tepi permukaan air pada permukaan tanah akan membentuk garis kontur yang mempunyai ketinggian 10 m, 20 m, 30 m, dan 40 m.
.
potongan kontur
Kemiringan tanah
Ketinggian antara garis-garis kontur yang berurutan disebut selang vertikal atau selang kontur dan besarannya selalu tetap pada peta. Pada irisan dari selang vertikal diperlihatkan oleh garis AB. Jarak mendatar antara dua buah kontur digambarkan oleh jarak BC. Jarak tersebut disebut jarak horizontal.
Kemiringan permukaan tanah antara titik A dan C adalah :
kemiringan AB/BC = Selang Vertikal/Jarak Horisontal
Karena selang vertikal merupakan besaran yang tetap pada kemiringan masing-masing peta, maka akan berubah jika jarak horizontal berubah.
Contoh :
Kemiringan sepanjang AC=10/100 = 1/10 = 1:10
Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-lin).
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Jadi kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik –titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu. Garis ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi atau garis khayal yang menghubungkan titik – titik yang mempunyai ketinggian yang sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk memberikan informasi relief ( baik secara relative maupun absolute )
Sifat-sifat garis kontur adalah :
1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung.
7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu lembah/jurang.
Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.
Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya. Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:
Interval Kontur = 1/2000 x skala peta
Dengan demikian kontur yang dibuat antara kontur yang satu dengan kontur yang lain yang berdekatan selisihnya 2,5 m. Sedangkan untuk menentukan besaran angka kontur disesuaikan dengan ketinggian yang ada dan diambil angka yang utuh atau bulat, misalnya angka puluhan atau ratusan tergantung dari besarnya interval kontur yang dikehendaki. Misalnya interval kontur 2,5 m atau 5 m atau 25 m dan penyebaran titik ketinggian yang ada 74,35 sampai dengan 253,62 m, maka besarnya angka kontur untuk interval kontur 2,5 m maka besarnya garis kontur yang dibuat adalah : 75 m, 77,50 m, 80 m, 82,5 m, 85m, 87,5 m, 90 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval konturnya 5 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 80 m, 85 m, 90 m , 95 m, 100 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval konturnya 25 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 100 m, 125 m, 150 m, 175 m, 200 m dan seterusnya.
Cara penarikan kontur dilakukan dengan cara perkiraan (interpolasi) antara besarnya nilai
titik-titik ketinggian yang ada dengan besarnya nilai kontur yang ditarik, artinya antara dua titik ketinggian dapat dilewati beberapa kontur, tetapi dapat juga tidak ada kontur yang melewati dua titik ketinggian atau lebih. Jadi semakin besar perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin banyak dan rapat kontur yang melalui kedua titik tersebut, yang berarti daerah tersebut lerengnya terjal, sebaliknya semakin kecil perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin sedikit dan jarang kontur yang ada, berarti daerah tersebut lerengnya landai atau datar. Dengan demikian, dari peta kontur tersebut, kita dapat membaca bentuk medan (relief) dari daerah yang digambarkan dari kontur tersebut, apakah daerah tersebut berlereng terjal (berbukit, bergunung), bergelombang, landai atau datar.
ILMU UKUR TANAH 1
A. Pengertian
Ilmu
ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif
atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya,
dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu
daerah.
B.Pengenalan Theodolit
Theodolith adalah salah satu alat yang
digunakan untuk metode pemetaan. Theodolith digunakan sebagai sarana
guna mengumpulkan data di lapangan, ini merupakan sarana pengumpulan data
dengan metode secara Terestris. Theodolithdilengkapi dengan piringan
untuk pembacaan sudut balik piringan horizontal maupun
vertikal. Theodolitjuga dilengkapi dengan sumbu I (vertikal) dan sumbu II
(horizontal). Dengan demikian sumbu teropong dapat digerakkan ke segala arah.
Sudut tegak (vertikal) ialah sudut yang dibentuk pada bidang tegak oleh garis
bidik dengan garis tegak (2) atau oleh garis bidik dan garis mendatar
(m). sedangkan sudut mendatar ialah sudut yang dibentuk oleh dua garis
bidik dibidang mendatar.
C.Pekerjaan Survey dan Pemetaan
Dalam pembuatan peta yang dikenal dengan
istilah pemetaan dapat dicapai dengan melakukan pengukuran¬-pengukuran di atas
permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Pengukuran-pengukuran
dibagi dalam pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik yang
diukur di atas permukaan bumi (Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal) dan
pengukuran-pengukuran tegak guna mendapat hubungan tegak antara titik-titik
yang diukur (Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal) serta pengukuran titik-titik
detail. Kerangka dasar pemetaan untuk pekerjaan rekayasa sipil pada kawasan
yang tidak luas, sehingga bumi masih bisa dianggap sebagai bidang datar,
umumnya merupakan bagian pekerjaan pengukuran dan pemetaan dari satu kesatuan
paket pekerjaan perencanaan dan atau perancangan bangunan teknik sipil.
Titik¬titik kerangka dasar pemetaan yang akan ditentukan tebih dahulu koordinat
dan ketinggiannya itu dibuat tersebar merata dengan kerapatan tertentu,
permanen, mudah dikenali dan didokumentasikan secara baik sehingga memudahkan
penggunaan selanjutnya.
Dalam perencanaan bangunan Sipil misalnya
perencanaan jalan raya, jalan kereta api, bendung dan sebagainya, Peta
merupakan hal yang sangat penting untuk perencanaan bangunan tersebut. Untuk
memindahkan titik -titik yang ada pada peta perencanaan suatu bangunan sipil ke
lapangan (permukaan bumi) dalam pelaksanaanya pekerjaan sipil ini dibuat dengan
pematokan/ staking out, atau dengan perkataan lain bahwa pematokan merupakan
kebalikan dari pemetaan.
Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal
Untuk mendapatkan hubungan mendatar
titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi maka perlu dilakukan pengukuran
mendatar yang disebut dengan istilah pengukuran kerangka dasar Horizontal. Jadi
untuk hubungan mendatar diperlukan data sudut mendatar yang diukur pada skala
lingkaran yang letaknya mendatar. Bagian-bagian dari pengukuran kerangka dasar
horizontal adalah :
Metode Poligon
Metode Triangulasi
Metode Trilaterasi
Metode kuadrilateral
Metode Pengikatan ke muka
Metode pengikatan ke belakang cara Collins
dan cassini
a. Metode pengukuran poligon
Poligon digunakan apabila titik-titik yang
akan di cari koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak
(poligon). Pengukuran dan Pemetaan Poligon merupakan salah satu pengukuran dan
pemetaan kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat
planimetris (X,Y) titik-titik pengukuran. Pengukuran poligon sendiri mengandung
arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik
yang lain. Untuk daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran cara
poligon merupakan pilihan yang sering di gunakan, karena cara tersebut dapat
dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan daerah/lapangan. Penentuan
koordinat titik dengan cara poligon ini membutuhkan,
a) Koordinat awal Bila diinginkan sistem
koordinat terhadap suatu sistim tertentu, haruslah dipilih koordinat titik yang
sudah diketahui misalnya: titik triangulasi atau titik-titik tertentu yang
mempunyai hubungan dengan lokasi yang akan dipatokkan. Bila dipakai system
koordinat lokal pilih salah satu titik, BM kemudian beri harga koordinat
tertentu dan tititk tersebut dipakai sebagai acuan untuk titik-titik lainya.
b) Koordinat akhir. Koordinat titik ini di
butuhkan untuk memenuhi syarat Geometri hitungan koordinat dan tentunya harus
di pilih titik yang mempunyai sistem koordinat yang sama dengan koordinat awal.
c) Azimuth awal. Azimuth awal ini mutlak
harus diketahui sehubungan dengan arah orientasi dari system koordinat yang
dihasilkan dan pengadaan datanya dapat di tempuh dengan dua cara yaitu sebagai
berikut :
Hasil hitungan dari koordinat titik ¬titik
yang telah diketahui dan akan dipakai sebagai titik acuan system koordinatnya.
Hasil pengamatan astronomis (matahari).
Pada salah satu titik poligon sehingga didapatkan azimuth ke matahari dari
titik yang bersangkutan. Dan selanjutnya dihasilkan azimuth kesalah satu
poligon tersebut dengan ditambahkan ukuran sudut mendatar (azimuth matahari).
d) Data ukuran sudut dan jarak Sudut
mendatar pada setiap stasiun dan jarak antara dua titik kontrol perlu diukur di
lapangan.
Pengukuran poligon
Data ukuran tersebut, harus bebas dari
kesalahan sistematis yang terdapat (pada alat ukur) sedangkan salah sistematis
dari orang atau pengamat dan alam di usahakan sekecil mungkin bahkan kalau bisa
di tiadakan.
Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi
dalam dua bagian, yaitu :
Poligon berdasarkan visualnya :
poligon tertutup Untuk mendapatkan nilai
sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak jarak mendatar antara
titik-titik poligon diperoleh atau diukur di lapangan menggunakan alat pengukur
jarak yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi.
Poligon digunakan apabila titik-titik yang
akan dicari koordinatnya terletak memanjang sehingga membentuk segi banyak
(poligon). Metode poligon merupakan bentuk yang paling baik di lakukan pada
bangunan karena memperhitungkaan bentuk kelengkungan bumi yang pada prinsipnya
cukup di tinjau dari bentuk fisik di lapangan dan geometriknya. Cara
pengukuran polygon merupakan cara yang umum dilakukan untuk pengadaan kerangka
dasar pemetaan pada daerah yang tidak terlalu luas sekitar (20 km x 20 km).
Berbagai bentuk poligon mudah dibentuk untuk menyesuaikan dengan berbagai bentuk
medan pemetaan dan keberadaan titik – titik rujukan maupun pemeriksa. Tingkat
ketelitian sistem koordinat yang diinginkan dan kedaan medan lapangan
pengukuran merupakan faktor-faktor yang menentukan dalam menyusun ketentuan
poligon kerangka dasar.Tingkat ketelitian umum dikaitkan dengan jenis dan atau
tahapan pekerjaan yang sedang dilakukan. Sistem koordinat dikaitkan dengan
keperluan pengukuran pengikatan. Medan lapangan pengukuran menentukan bentuk
konstruksi pilar atau patok sebagai penanda titik di lapangan dan juga
berkaitan dengan jarak selang penempatan titik.
ALAT-ALAT UKUR TANAH
Alat-alat ukur tanah adalah alat-alat yang dipersiapkan guna mengukur jarak dan atau sudut. Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari komponen alatnya dan cara menggunakannya.
Pada umumnya dikenal dikenal bebrapa alat ukur, antara lain :
A. WATERPAS (Penyipat Datar)
Waterpas adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ka arah horizontal. Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki tiga atau Tripod level, karena alat ini bila digunakan harus dipasang diatas kaki tiga atau statif.

B. Teodolit (Alat Ukur Sudut)
Teodolit adalah alat ukur sudut baik
horizontal maupun vertikal sehingga pada alat ini teropong harus dapat berputar
pada dua lingkaran berskala, yaitu lingkaran berskala tegak dan mendatar. Alat
ini juga tergolong alat berkaki tiga yaitu pada operasionalnya harus terpasang
berkaki tiga atau statif.

C. Total Station
Total Station merupakan teknologi alat yang
menggabungkan secara elektornik antara teknologi theodolite dengan teknologi
EDM (electronic distance measurement). EDM merupakan alat ukur jarak elektronik
yang menggunakan gelombang elektromagnetik sinar infra merah sebagai gelombang
pembawa sinyal pengukuran dan dibantu dengan sebuah reflektor berupa prisma
sebagai target (alat pemantul sinar infra merah agar kembali ke EDM).


D. Meteran
Meteran, sering disebut pita ukur atau tape
karena umumnya tersaji dalam bentuk pita dengan panjang tertentu. Sering juga
disebut rol meter karena umumnya pita ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau
disimpan dalam bentuk gulungan atau rol, seperti terlihat pada gambar.

E. Kompas
Kompas adalah sebuah alat dengan komponen
utamanya jarum dan lingkaran berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari
besi berani atau magnet yang ditengahnya terpasang pada suatu sumbu, sehinngga
dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat bergerak bebas ke arah horizontal
atau mendatar menuju arah utara atau selatan. Kompas yang lebih baik dilengkapi
dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan alat pembidik atau
visir.

Pengukuran dalam ilmu ukur tanah
Ilmu
ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai keperluan
seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit
sehingga unsur kelengkungan permukaan buminya dapat diabaikan (basuki, s,
2006). Proses pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
terestrial dan ektra terestrial. Pemetaan terestris merupakan pemetaan yang
dilakukan dengan menggunakan alat yang berpangkal di tanah. Pemetaan ekstra
terestris adalah pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan alat yang tidak
berpangkal di tanah tapi dilakukan dengan wahana seperti pesawat terbang,
pesawat ulang alik atau satelit. Menurut wongsotjitro, (1980) arti melakukan
pengukuran yaitu menentukan unsur-unsur (jarak dan sudut) titik yang ada di
suatu daerah dalam jumlah yang cukup, sehingga daerah tersebut dapat digambar
dengan skala tertentu.
Sesuai dengan perkembangan teknologi, teknik-teknik dalam mengukur tanahpun berkembang. Peralatan untuk mengukur tanah juga semakin berkembang. Mulai dari peralatan manual menjadi peralatan elektris sehingga pengukuran menjadi lebih cepat, tepat dan mudah. Bantuan komputer dalam perhitungan juga memudahkan manusia mendapatkan hasil yang cukup akurat.
Ilmu ukur tanah memiliki tiga unsur yang harus diukur di lapangan, yaitu: jarak antara dua titik, beda tinggi dan sudut arah. Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur sederhana sering disebut pula dengan istilah pengukuran secara langsung karena hasilnya dapat diketahui sesaat setelah selesai pengukuran. Sebagai contoh alat tersebut adalah pita ukur, baak ukur, yalon dan abney level. Selain alat ukur sederhana terdapat alat lain yang digunakan untuk pengukuran dilapangan yang dikenal dengan tacheometer. Tacheometer merupakan alat pengukuran cepat yang dilengkapi oleh peralatan optis, misalnya lensa sehingga dapat melakukan pengukuran secara optis. Sebagai contoh adalah compass survey, waterpass dan theodolit.
Penggunaan dan perlakuan seorang surveyor terhadap alat merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan. Penggunaan alat yang tidak tepat dapat mengakibatkan hasil pengukuran yang salah. Cara perawatannya pun harus diperhatikan agar alat ukur tanah tidak rusak. Alat ukur tanah merupakan alat-alat yang harganya cukup mahal.
Pengukuran merupakan pengamatan terhadap suatu besaran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan dalam suatu lokasi dengan beberapa keterbatasan tertentu (basuki, s, 2006). Menurut (wongsotjitro, 1980) arti melakukan pengukuran suatu daerah ialah menentukan unsur-unsur (jarak dan sudut) titik yang ada di suatu daerah dalam jumlah yang cukup, sehingga daerah tersebut dapat digambar dengan skala tertentu. Pengukuran dengan alat sederhana dapat untuk mengukur, jarak, beda tinggi, dan sudut. Pengukuran ini dapat dibedakan menjadi pengukuran langsung dan tidak langsung. Pengukuran langsung adalah pengukuran dengan langsung mendapatkan nilai pengukuran. Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran yang tidak langsung didapat hasilnya tetapi harus melalui proses perhitungan terlebih dahulu.
Pengukuran jarak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti pita ukur, pita baja, dan pegas ukur. Pengukuran dengan alat-alat ini biasanya digunakan untuk mengukur daerah yang tidak begitu luas. Terbatasnya skala alat ukur seperti pita ukur menjadikan alat ini digunakan untuk pengukuran langsung di daerah yang luas. Pengukuran tidak langsung dapat menggunakan peralatan seperti theodolith dan waterpass.
Secara umum metode pengukuran untuk perhitungan, pengolahan dan koreksi data dibagi menjadi:
1. Pengukuran pada alat ukur sederhana
pengukuran jarak dengan alat ukur sederhana dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pelurusan dan pengukuran jaraknya secara langsung. Pelurusan atau pembanjaran dilakukan dengan membentangkan pita ukur. Hal ini dilakukan karena jarak yang diukur melebihi pita ukur serta karena permukaan tanah tidak mendatar sehingga perlu dilakukan pemenggalan jarak agar di setiap pemenggalan dapat dilakukan pengukuran.
Metode ini juga digunakan untuk mengetahui sudut kemiringan suatu lereng. Sudut kemiringan ini dapat digunakan untuk mengetahui nilai beda tinggi suatu lereng. Alat yang biasa digunakan untuk mengukur sudut yaitu abney level dan hagameter. Selain menggunakan sudut kemiringan, beda tinggi dapat diketahui dengan alat ukur yang dipasang mendatar atau dengan mengukur panjang miringnya sudut yang terbentuk terhadap lereng.
2. Pengukuran dengan waterpass
alat waterpass dapat digunakan untuk mengetahui jarak, sudut horizontal dan beda tinggi. Alat ini kurang cocok untuk pengukuran daerah terjal. Halitu dikarenakan waterpass tidak dapat mengukur sudut vertikal.
3. Pengukuran dengan theodolith alat theodolith ini digunakan untuk mengukur jarak, beda tinggi, sudut vertikal dan juga sudut horizontal. Alat ini cocok digunakan untuk mengukur daerah dengan lereng landai maupun terjal.
Sesuai dengan perkembangan teknologi, teknik-teknik dalam mengukur tanahpun berkembang. Peralatan untuk mengukur tanah juga semakin berkembang. Mulai dari peralatan manual menjadi peralatan elektris sehingga pengukuran menjadi lebih cepat, tepat dan mudah. Bantuan komputer dalam perhitungan juga memudahkan manusia mendapatkan hasil yang cukup akurat.
Ilmu ukur tanah memiliki tiga unsur yang harus diukur di lapangan, yaitu: jarak antara dua titik, beda tinggi dan sudut arah. Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur sederhana sering disebut pula dengan istilah pengukuran secara langsung karena hasilnya dapat diketahui sesaat setelah selesai pengukuran. Sebagai contoh alat tersebut adalah pita ukur, baak ukur, yalon dan abney level. Selain alat ukur sederhana terdapat alat lain yang digunakan untuk pengukuran dilapangan yang dikenal dengan tacheometer. Tacheometer merupakan alat pengukuran cepat yang dilengkapi oleh peralatan optis, misalnya lensa sehingga dapat melakukan pengukuran secara optis. Sebagai contoh adalah compass survey, waterpass dan theodolit.
Penggunaan dan perlakuan seorang surveyor terhadap alat merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan. Penggunaan alat yang tidak tepat dapat mengakibatkan hasil pengukuran yang salah. Cara perawatannya pun harus diperhatikan agar alat ukur tanah tidak rusak. Alat ukur tanah merupakan alat-alat yang harganya cukup mahal.
Pengukuran merupakan pengamatan terhadap suatu besaran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan dalam suatu lokasi dengan beberapa keterbatasan tertentu (basuki, s, 2006). Menurut (wongsotjitro, 1980) arti melakukan pengukuran suatu daerah ialah menentukan unsur-unsur (jarak dan sudut) titik yang ada di suatu daerah dalam jumlah yang cukup, sehingga daerah tersebut dapat digambar dengan skala tertentu. Pengukuran dengan alat sederhana dapat untuk mengukur, jarak, beda tinggi, dan sudut. Pengukuran ini dapat dibedakan menjadi pengukuran langsung dan tidak langsung. Pengukuran langsung adalah pengukuran dengan langsung mendapatkan nilai pengukuran. Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran yang tidak langsung didapat hasilnya tetapi harus melalui proses perhitungan terlebih dahulu.
Pengukuran jarak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti pita ukur, pita baja, dan pegas ukur. Pengukuran dengan alat-alat ini biasanya digunakan untuk mengukur daerah yang tidak begitu luas. Terbatasnya skala alat ukur seperti pita ukur menjadikan alat ini digunakan untuk pengukuran langsung di daerah yang luas. Pengukuran tidak langsung dapat menggunakan peralatan seperti theodolith dan waterpass.
Secara umum metode pengukuran untuk perhitungan, pengolahan dan koreksi data dibagi menjadi:
1. Pengukuran pada alat ukur sederhana
pengukuran jarak dengan alat ukur sederhana dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pelurusan dan pengukuran jaraknya secara langsung. Pelurusan atau pembanjaran dilakukan dengan membentangkan pita ukur. Hal ini dilakukan karena jarak yang diukur melebihi pita ukur serta karena permukaan tanah tidak mendatar sehingga perlu dilakukan pemenggalan jarak agar di setiap pemenggalan dapat dilakukan pengukuran.
Metode ini juga digunakan untuk mengetahui sudut kemiringan suatu lereng. Sudut kemiringan ini dapat digunakan untuk mengetahui nilai beda tinggi suatu lereng. Alat yang biasa digunakan untuk mengukur sudut yaitu abney level dan hagameter. Selain menggunakan sudut kemiringan, beda tinggi dapat diketahui dengan alat ukur yang dipasang mendatar atau dengan mengukur panjang miringnya sudut yang terbentuk terhadap lereng.
2. Pengukuran dengan waterpass
alat waterpass dapat digunakan untuk mengetahui jarak, sudut horizontal dan beda tinggi. Alat ini kurang cocok untuk pengukuran daerah terjal. Halitu dikarenakan waterpass tidak dapat mengukur sudut vertikal.
3. Pengukuran dengan theodolith alat theodolith ini digunakan untuk mengukur jarak, beda tinggi, sudut vertikal dan juga sudut horizontal. Alat ini cocok digunakan untuk mengukur daerah dengan lereng landai maupun terjal.
Daftar pustaka
Basuki, slamet. 2006. Ilmu
ukur tanah. Yogyakarta: universitas gadjah mada press.
Sudaryatno. 2009. Petunjuk
praktikum ilmu
ukur tanah. Yogyakarta: fakultas geografi universitas gadjah mada.
Wongsotjitro,
soetomo. 1980. Ilmu
ukur tanah. Yogyakarta: kanisius.
BELAJAR MENGENAL NOMOR CUSIP DAN NOMOR ISIN
Apakah yang
dimaksud dengan CUSIP ?
CUSIP adalah
singkatan dari Committee on Uniform Securities Identification Procedures
yang dibentuk pada tahun 1962, komite ini mengembangkan sebuah sistem
yang di implementasikan pada tahun 1967 guna mengidentifikasi sekuritas,
khususnya saham yang terdaftar A.S. dan Kanada, serta obligasi
pemerintah.
Sistem CUSIP
Sistem CUSIP
dimiliki oleh American Bankers Association dalam hubungannya
dengan Standard & Poor's. (S & P) dimana
Sistemnya memudahkan proses penyelesaian dan pembersihan sekuritas
terkait.
Apa itu
'nomor CUSIP' ?
Nomor CUSIP
adalah nomor identifikasi unik yang diberikan ke semua saham dan obligasia yang
terdaftar di A.S. dan Kanada, sampai kini digunakan untuk mengetahui perbedaan
yang nyata antara sekuritas yang diperdagangkan di pasar umum. Panitia Uniform
Securities Identification Procedures (CUSIP) mengawasi seluruh sistem CUSIP.
Dan Efek asing memiliki nomor yang sama dengan nomor CINS. Dan nomor CUSIP
lebih cocok digunakan oleh kebanyakan sistem perdagangan dan pencatatan yang
terkomputerisasi.
Nomor CUSIP
terdiri dari sembilan karakter, dapat terdiri dari huruf dan angka, dan
ditugaskan ke setiap dan semua saham, serta obligasi yang telah
terdaftar, yang dijual atau diperdagangkan di Amerika Serikat dan Kanada. Enam
karakter pertama mewakili penerbit asli dari keamanan yang terkait sementara
karakter ketujuh dan kedelapan menunjukkan jenis masalah, dan digit kesembilan
berfungsi sebagai digit check dan memastikan pengenal akhir yang unik.
Angka-angka
ini digunakan untuk membantu memfasilitasi perdagangan dan permukiman dengan
memberikan pengenal konstan untuk membantu membedakan sekuritas dalam suatu
perdagangan. Setiap perdagangan dan nomor CUSIP yang sesuai dicatat, membantu
melacak tindakan dan aktivitas yang telah dilakukan.
Pelayanan
CUSIP dioperasikan oleh Standard & Poor's atas nama American Bankers
Association (ABA). Ketika menetapkan untuk mengembangkan sistem identifikasi
CUSIP, ABA pada dasarnya hanya memiliki dua kriteria utama.
Pertama,
ingin identifikasi berisi jumlah karakter paling sedikit mungkin dan
dihubungkan ke urutan abjad dari nama penerbit.
Kedua,
mengakui bahwa sistem tersebut harus memadai mengingat persyaratan
operasional saat ini, sementara memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan masa depan atau perubahan
Bagaimana
cara mengetahui Nomor CUSIP
Nomor CUSIP
tersedia untuk umum, dan dapat diakses melalui Badan Pengambilan Keputusan Efek
dengan sistem Electronic Municipal Market Access (EMMA). Selain itu, informasi
tersebut sering tercantum dalam pernyataan resmi yang berkaitan dengan
keamanan, seperti pada konfirmasi pembelian atau laporan keuangan berkala,
maupun melalui berbagai dealer sekuritas.
Sayangnya,
untuk mendapatkan akses sedikit sulit karena nomor CUSIP dimiliki dan
dibuat oleh American Bankers Association dan dioperasikan oleh Standard &
Poor's. Sehingga untuk mendapatkan akses ke keseluruhan database nomor CUSIP,
yang terutama mencakup ekuitas A.S. dan Kanada bersamaan dengan hutang
pemerintah dan perusahaan A.S., Dan anda harus membayar biaya kepada Standard
& Poor's atau layanan serupa yang memiliki akses ke database.
Pada masa
lalu untuk mendapatkan akses ke nomor CUSIP sangat sulit dilakukan, namun
sekarang ada beberapa sumber yang dapat digunakan untuk mengakses nomor CUSIP.
Yang pertama adalah bahwa setiap perusahaan akan sering menampilkan nomor CUSIP
diperuntukan bagi investor di situs web mereka.
Ada cara
termudah untuk mendapatkan akses adalah melalui pencarian kutipan aktif
di situs web Fidelity Investments. Jadi anda tidak perlu menjadi anggota atau
memiliki akun. Cukup masukkan perusahaan yang anda cari dan CUSIP akan
ditampilkan untuk anda. Misalnya, jika Anda mencari CUSIP untuk Ford Motor
Company masukkan nama perusahaan dan nomor CUSIP akan muncul.
Nomor ISIN
Pengembangan
sistem CUSIP adalah sistem International Securities Identification Number
(ISIN). ISIN digunakan secara internasional, dengan sebagian besar sekuritas
A.S. dan Kanada diberi label dengan awalan dua karakter tambahan dan satu
karakter check akhir yang terpasang pada akhir CUSIP yang diterbitkan semula.
Selain itu,
informasi mengenai mata uang dan keamanan yang ditentukan
memerlukan fasilitas proses dan pencatatan yang tepat. Dan Ini telah
membantu membangun sistem internasional untuk pembersihan sekuritas. Meskipun
belum digunakan di seluruh dunia, sistem ISIN telah memperoleh daya tarik di
pasar luar negeri sebagai cara untuk menyederhanakan proses perdagangan,
terutama saat menangani investasi internasional.
Sistem
International Identification Numbering (ISIN) adalah standar internasional yang
ditetapkan oleh International Organization for Standardization (ISO). Ini
digunakan untuk penomoran sekuritas tertentu, seperti saham, obligasi, opsi dan
futures. Nomor ISIN dikelola oleh National Numbering Agency (NNA) di negaranya
masing-masing, dan mereka bekerja seperti nomor seri untuk sekuritas tersebut.
Kode ISIN
memiliki total 12 karakter, yang terdiri dari alfanumerik, dan disusun untuk
memasukkan negara tempat perusahaan penerbit berkantor pusat, nomor
identifikasi keamanan spesifik dan karakter terakhir yang bertindak sebagai
check (control). Dua digit pertama disediakan untuk negara asal untuk keamanan
(kantor pusat perusahaan penerbit). Pengelompokan kedua, yang panjangnya
sembilan karakter, dicadangkan untuk nomor identifikasi unik yang unik untuk
keamanan. Angka terakhir, yang disebut digit check, memastikan keaslian kode
dan mencegah kesalahan.
Kode Nomor
ISIN digunakan di hampir 100 negara untuk mengidentifikasi masalah efek
ekuitas, efek hutang, derivatif, pinjaman sindikasi dan opsi ekuitas, serta
saham, obligasi, treasury, surat berharga, wesel jangka menengah, waran, hak,
kepercayaan, berjangka , Pilihan dan banyak lagi.
Tujuan akhir
dari kode identifikasi internasional yang disebut "ISIN"
(International Securities Identification Number) adalah untuk membakukan
identifikasi sekuritas dan instrumen keuangan lainnya melalui sistem terpadu
dan klasifikasi seragam.
Penggunaan
ISIN
Pada suatu
waktu, Nomor ISIN, dianggap sebagai bentuk sekunder dari identifikasi
keamanan - yang bertentangan dengan simbol ticker yang bukan yang utama. Pada
tahun-tahun awal pengenalan ISIN, kode nomor ISIN terutama digunakan untuk
kliring dan penyelesaian. Namun, dalam dekade terakhir banyak negara Eropa
telah mengadopsi formula kode ISIN sebagai pengenal keamanan utama mereka,
bahkan melebihi simbol ticker sebagai penggunaan utama. Nomor ISIN juga
digunakan di Amerika Utara, karena dibangun berdasarkan nomor CUSIP. Seiring
berjalannya waktu dan karena semakin banyak efek terus-menerus dikeluarkan di
seluruh dunia, banyak negara, selain hampir 100 yang telah menggunakan angka
ISIN, sebagian besar negara tampaknya terbuka untuk mengadopsi ISIN sebagai
keamanan utama mereka.
Organisasi
ISIN menyediakan layanan manajemen yang berkaitan dengan International
Securities Identification Numbers (ISIN). ISIN secara unik mengidentifikasi
keamanan - strukturnya didefinisikan dalam ISO 6166. Efek yang dikeluarkan ISIN
termasuk obligasi, surat berharga, ekuitas dan waran. Kode ISIN adalah kode
alfanumerik 12 karakter. Anggap saja itu sebagai nomor seri yang tidak
mengandung informasi yang mencirikan instrumen keuangan namun secara seragam
mengidentifikasi keamanan untuk tujuan perdagangan dan permukiman.
Efek yang
dapat digunakan ISIN untuk digunakan mencakup efek hutang, seperti catatan atau
obligasi dan juga saham, seperti saham biasa atau saham suatu dana, opsi,
derivatif dan futures. ISIN mengidentifikasi keamanan. ISIN tidak boleh bingung
dengan simbol ticker yang mengidentifikasi saham pada tingkat pertukaran.
Misalnya, perdagangan saham biasa IBM melalui hampir 25 platform perdagangan
dan pertukaran di seluruh dunia. Saham IBM memiliki simbol ticker yang berbeda
tergantung pada tempat perdagangannya, namun hanya memiliki satu ISIN tunggal
untuk setiap keamanan. Kode ISIN bertindak sebagai pengenal untuk sekuritas dan
karena itu adalah satu-satunya nomor identifikasi sekuritas umum yang diketahui
secara universal. ISIN digunakan untuk berbagai alasan seperti untuk
pembersihan dan penyelesaian.
Contoh di bawah
ini menggambarkan satu pendekatan untuk menerapkan algoritma Luhn pada dua ISIN
yang berbeda. Perbedaan dalam dua contoh ada hubungannya dengan jika ada angka
genap atau genap digit setelah mengubah huruf menjadi angka. Karena elemen NSIN
dapat berupa urutan alfanumerik (9 karakter), sejumlah huruf ganjil akan
menghasilkan jumlah digit yang genap dan bahkan sejumlah huruf akan
menghasilkan angka digit yang ganjil. Untuk jumlah angka ganjil, pendekatan
pada contoh pertama digunakan. Untuk jumlah digit yang genap, pendekatan pada
contoh kedua digunakan. Algoritma Luhn juga dapat diterapkan dengan cara yang
sama untuk kedua jenis atau panjangnya (bergantian mengalikan string digit
dengan 1 dan 2, mulai dari akhir string), menjadi lebih umum.
Apple Inc .:
ISIN US0378331005, diperluas dari CUSIP 037833100 Badan utama ISIN adalah CUSIP
asli, ditugaskan pada tahun 1970 an. Kode negara "AS" telah
ditambahkan di bagian depan, dan sebuah nomor check tambahan di bagian akhir.
Kode negara menunjukkan negara masalah. Angka check dihitung dengan menggunakan
algoritma Luhn.
Mengkonversi
huruf ke angka:
U = 30, S = 28.
US037833100 -> 30 28 037833100
Kumpulkan karakter
ganjil dan genap:
3028037833100 = (3, 2,
0, 7, 3, 1, 0), (0, 8, 3, 8, 3, 0)
Kalikan kelompok yang
berisi karakter paling kanan (yang merupakan kelompok PERTAMA) dengan 2: (6, 4, 0, 14, 6, 2, 0)
Tambahkan masing-masing
digit:
(6 + 4 + 0 + (1 + 4) + 6
+ 2 + 0) + (0 + 8 + 3 + 8 + 3 + 0) = 45
Ambil modulus 10s dari
jumlah tersebut:
45 mod 10 = 5
Kurangi 10:
10 - 5 = 5
Ambillah modulus 10s
dari hasil (langkah terakhir ini penting dalam contoh di mana modulus dari
jumlah adalah 0, sebagai digit check yang dihasilkan adalah 10).
5 mod 10 = 5
Jadi digit check ISIN
adalah lima.
Treasury Corporation of
Victoria [sunting]
TREASURY CORP VICTORIA 5
3/4% 2005-2016: ISIN AU0000XVGZA3. Angka check dihitung dengan menggunakan
algoritma Luhn.
Mengkonversi huruf ke
angka:
A = 10, G = 16, U = 30,
V = 31, X = 33, Z = 35. AU0000XVGZA -> 10 30 0000 33 31 16 35 10.
Kumpulkan karakter ganjil
dan genap:
103000003331163510 = (1,
3, 0, 0, 3, 3, 1, 3, 1), (0, 0, 0, 0, 3, 1, 6, 5, 0)
Kalikan kelompok yang
berisi karakter paling kanan (yang merupakan kelompok KEDUA) dengan 2:
(0, 0, 0, 0, 6, 2, 12,
10, 0)
Tambahkan masing-masing
digit:
(1 + 3 + 0 + 0 + 3 + 3 +
1 + 3 + 1) + (0 + 0 + 0 + 0 + 6 + 2 + (1 + 2) + (1 + 0) + 0) = 27
Ambil modulus 10s dari
jumlah tersebut:
27 mod 10 = 7
Kurangi 10:
10 - 7 = 3
Ambillah modulus 10s
dari hasil (langkah terakhir ini penting dalam contoh di mana modulus dari
jumlah adalah 0, sebagai digit check yang dihasilkan adalah 10).
3 mod 10 = 3
Jadi digit check ISIN
adalah tiga.
BAE Systems [sunting]
BAE Systems: ISIN
GB0002634946, diperluas dari SEDOL 000263494
Tubuh utamanya adalah
SEDOL, dilapisi di bagian depan dengan penambahan dua angka nol. Kode negara
"GB" kemudian ditambahkan di bagian depan, dan digit check di akhir
seperti pada contoh di atas.
Check-digit
cacat di ISIN [sunting]
Treasury
Corporation of Victoria ISIN mengilustrasikan kelemahan pada algoritma digit
check ISIN yang memungkinkan surat yang dialihkan: Misalkan ISIN salah ketik
sebagai AU0000VXGZA3
A = 10, G = 16, U = 30,
V = 31, X = 33, Z = 35. "AU0000VXGZA" -> 10 30 00 00 31 33 16 35
10 ".
Kumpulkan karakter
ganjil dan genap:
103000003133163510 = (1,
3, 0, 0, 3, 3, 1, 3, 1), (0, 0, 0, 0, 1, 3, 6, 5, 0)
Kalikan kelompok yang
berisi karakter paling kanan (yang merupakan kelompok KEDUA) dengan 2:
(0, 0, 0, 0, 2, 6, 12,
10, 0)
Tambahkan masing-masing
digit:
(1 + 3 + 0 + 0 + 3 + 3 +
1 + 3 + 1) + (0 + 0 + 0 + 0 + 2 + 6 + (1 + 2) + (1 + 0) + 0) = 27
Ambil modulus 10s dari
jumlah tersebut:
27 mod 10 = 7
Kurangi 10:
10 - 7 = 3
Ambillah modulus 10s
dari hasil (langkah terakhir ini penting dalam contoh di mana modulus dari
jumlah adalah 0, sebagai digit check yang dihasilkan adalah 10).
3 mod 10 = 3
Jadi digit check ISIN
masih tiga meski dua huruf telah dialihkan.
Cacat semacam
itu terhadap sepasang huruf atau digit yang dialihkan hanya bisa dihindari
dengan menggunakan dua digit check, bukan hanya satu (yaitu modulus 97, bukan
dari 10 modulus, seperti pada nomor IBAN yang juga dapat mencampur huruf dan
angka). Beberapa protokol memerlukan transmisi digit check tambahan yang
ditambahkan ke nomor ISIN penuh.
ISIN -
sebagai lawan dari 9 digit nomor CUSIP - terdiri dari kode nomor alfanumerik 12
digit. ISIN juga merupakan alat yang solid dalam unifikasi untuk berbagai
simbol ticker (pikirkan "APPL" untuk Apple, Inc.). Simbol Ticker
dapat bervariasi dari pertukaran ke pertukaran, yang hanya menyebabkan kebingungan,
terutama saat mata uang dipertimbangkan. Dengan demikian, simbol ticker untuk
keamanan AS yang diperdagangkan di NASDAQ mungkin berbeda di Bursa Efek
lainnya. Oleh karena itu, nomor ISIN sebenarnya dapat 'menyatukan' semua simbol
ticker dari sekuritas, memungkinkan mereka yang mencari sekuritas untuk melihat
gambar semua-inklusif dari sekuritas yang dicari.
Untuk Amerika
Serikat, kode ISIN adalah versi extended dari 9 karakter CUSIP (Committee on
Uniform Security Identification Procedures). Nomor ISIN dibentuk dengan
menambahkan kode negara dan apa yang disebut "digit check" ke awal
CUSIP, dan akhir dari nomor CUSIP.
Struktur Kode
ISIN
Ada beberapa
komponen kunci pada Kode Nomor ISIN seperti contoh kode ISIN berikut:
US123456789 (atau tiga bagian sebagai AS-12345678-9). Kode ISIN dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Kode negara
dua huruf (seperti "AS"), diambil dari International Organization for
Standardization, atau "ISO", (ISO 6166). Kode kata dua huruf ini
dialokasikan ke negara asal perusahaan atau dalam kebanyakan kasus di mana
perusahaan tersebut berdomisili di atau mungkin memiliki basis kantor pusat
perusahaan. Untuk Amerika Serikat, ini adalah "AS", sementara,
misalnya, Meksiko akan menjadi "ME".
Aspek kedua
dari 12 kode ISIN digit ini adalah 9 digit (selalu angka) yang tergolong
sebagai "identifier". Pengenal ini disebut sebagai National
Securities Identifying Number "NSIN"), dan dialokasikan oleh negara
atau wilayah tertentu, yang disebut Badan Nomer Nirlaba Nasional, atau "NNA".
Jika kurang dari sembilan digit kode membentuk komposisi, angka nol ditambahkan
pada mereka, yang membantu menciptakan "NSIN". Seperti dalam
kebanyakan kasus dengan angka tersebut, tidak ada yang spesifik yang dipilih,
namun sering dikelompokkan secara acak melalui berbagai algoritma matematis.
Seperti dicatat di tempat lain, pengidentifikasi ini serupa dengan nomor
jaminan sosial untuk seseorang, di mana berbagai informasi 'kehidupan' dapat
ditemukan, atau dalam hal keamanan, aset perusahaan merupakan sekuritas.
Nomor akhir
kode ISIN disebut "single check-digit", dan diturunkan dari 11
karakter atau digit di atas dan menggunakan apa yang disebut algoritma
"sum modulo 10". Alasan utama untuk ini adalah melawan penyalinan
ilegal atau nomor palsu.
Nomor ISIN
Euroclear: Kode numerik alfa khusus, disebut "XS", digunakan oleh
berbagai agen Euroclear yang memiliki kekuatan untuk mengeluarkan nomor ISIN.
Yang paling tahu pengalokasi ISIN ini adalah Euroclear, Clearstream dan CEDEL,
yang semuanya membersihkan perusahaan itu sendiri dan diizinkan memberikan
nomor ISIN. Euro "XS" ini digunakan untuk sekuritas internasional
yang jelas melalui Euroclear, Clearstream, CEDEL, dan lain-lain. Penerimaan
deposit tersebut Pekerjaan ISIN eksklusif karena kode negara untuk keamanan
adalah dari penerbit tanda terima, bukan keamanan mendasar yang Seseorang
mungkin memutuskan untuk menjual atau membeli.
Pada suatu
hari saya di undang teman untuk makan malam, dalam suatu pembicaraan ada yang
sedang atau mau melaksanakan transaksi Surat Deposito Berjangka. Lalu saya
bertanya pada orang tersebut “Kenapa SDB ko di transaksikan ? Cairkan aja,
paling kena finalti 1% oleh Bank ! kata saya”
Langganan:
Postingan (Atom)