Selasa, 16 Januari 2018
Garis Kontur
Garis kontur
Kontur
Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-lin).
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Garis Kontur
Gambar 4.1.: Pembentukan Garis Kontur dengan membuat proyeksi tegak
garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi
Dengan memahami bentuk-bentuk tampilan garis kontur pada peta, maka dapat diketahui bentuk ketinggian permukaan tanah, yang selanjutnya dengan bantuan pengetahuan lainnya bisa diinterpretasikan pula informasi tentang bumi lainnya.
4.2 Interval Kontur dan Indeks Kontur
Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan.
Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.
Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya.
Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:
i = (25 / jumlah cm dalam 1 km) meter, atau
i = n log n tan a , dengan n = (0.01 S + 1)1/2meter.
Contoh:
* Peta dibuat pada skala 1 : 5 000, sehingga 20 cm = 1 km,
maka i = 25 / 20 = 1.5 meter.
* Peta dibuat skala S = 1 : 5 000 dan a = 45° ,
maka i = 6.0 meter.
Berikut contoh interval kontur yang umum digunakan sesuai bentuk permukaan tanah dan skala peta yang digunakan.
Tabel 4.1: Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan
Skala
Bentuk muka tanah
Interval Kontur
1 : 1 000
dan
lebih besar
Datar
Bergelombang
Berbukit
0.2 - 0.5 m
0.5 - 1.0 m
1.0 - 2.0 m
1 : 1 000
s / d
1 : 10 000
Datar
Bergelombang
Berbukit
0.5 - 1.5 m
1.0 - 2.0 m
2.0 - 3.0 m
1 : 10 000
dan
lebih kecil
Datar
Bergelombang
Berbukit
Bergunung
1.0 - 3.0 m
2.0 - 5.0 m
5.0 - 10.0 m
0.0 - 50.0 m
4.3 Sifat Garis Kontur
1. Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling berpotongan.
2. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai lebih jarang.
3. Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis.
4. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih rendah.
Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
5. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90° dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
6. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup-melingkar.
7. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri.
8. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dihubungkan dan dilanjutkan menjadi satu garis kontur.
Garis Kontur
Gambar 4.2: Kerapatan garis kontur pada daerah curam dan daerah landai
Garis Kontur
Gambar 4.3: Garis kontur pada daerah sangat curam.
Garis Kontur
Gambar 4.4: Garis kontur pada curah dan punggung bukit.
Garis Kontur
Gambar 4.5: Garis kontur pada bukit dan cekungan.
4.4 Kemiringan Tanah dan Kontur Gradient
Kemiringan tanahaadalah sudut miring antara dua titik = tan-1(D hAB/sAB). Sedangkan kontur gradientbadalah sudut antara permukaan tanah dan bidang mendatar.
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu. Konsep dari garis kontur dapat dengan mudah dipahami dengan membayangkan suatu kolam air. Jika air dalam keadaan tenang, maka tepi permukaan air menunjukkan garis yang mempunyai ketinggian yang sama dan garis tersebut akan menutup pada tepi kolam membentuk garis kontur.
Jika permukaan air turun, sebagai contoh permukaan air turun 5 meter, maka tepi dari permukaan air akan membentuk garis kontur yang kedua. Demikian selanjutnya setiap permukaan air turun akan membentuk garis kontur yang lainnya (gambar 10.1.1.1)
garis kontur
Garis-garis kontur merupakan garis-garis yang kontinu dan tidak dapat bertemu atau memotong garis kontur lainnya dan tidak pula dapat bercabang menjadi garis kontur yang lain, kecuali pada hal kritis seperti jurang atau tebing.
Gambar 10.1.2 memperlihatkan gambar garis kontur dan gambar irisan dari pulau tersebut. Garis pasang di sebelah kiri ditunjukkan dengan garis kontur yang mempunyai ketinggian nol, jika permukaan air naik setiap l0cm pada jarak tertentu, maka tepi permukaan air pada permukaan tanah akan membentuk garis kontur yang mempunyai ketinggian 10 m, 20 m, 30 m, dan 40 m.
.
potongan kontur
Kemiringan tanah
Ketinggian antara garis-garis kontur yang berurutan disebut selang vertikal atau selang kontur dan besarannya selalu tetap pada peta. Pada irisan dari selang vertikal diperlihatkan oleh garis AB. Jarak mendatar antara dua buah kontur digambarkan oleh jarak BC. Jarak tersebut disebut jarak horizontal.
Kemiringan permukaan tanah antara titik A dan C adalah :
kemiringan AB/BC = Selang Vertikal/Jarak Horisontal
Karena selang vertikal merupakan besaran yang tetap pada kemiringan masing-masing peta, maka akan berubah jika jarak horizontal berubah.
Contoh :
Kemiringan sepanjang AC=10/100 = 1/10 = 1:10
Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-lin).
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Jadi kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik –titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu. Garis ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi atau garis khayal yang menghubungkan titik – titik yang mempunyai ketinggian yang sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk memberikan informasi relief ( baik secara relative maupun absolute )
Sifat-sifat garis kontur adalah :
1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung.
7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu lembah/jurang.
Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.
Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya. Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:
Interval Kontur = 1/2000 x skala peta
Dengan demikian kontur yang dibuat antara kontur yang satu dengan kontur yang lain yang berdekatan selisihnya 2,5 m. Sedangkan untuk menentukan besaran angka kontur disesuaikan dengan ketinggian yang ada dan diambil angka yang utuh atau bulat, misalnya angka puluhan atau ratusan tergantung dari besarnya interval kontur yang dikehendaki. Misalnya interval kontur 2,5 m atau 5 m atau 25 m dan penyebaran titik ketinggian yang ada 74,35 sampai dengan 253,62 m, maka besarnya angka kontur untuk interval kontur 2,5 m maka besarnya garis kontur yang dibuat adalah : 75 m, 77,50 m, 80 m, 82,5 m, 85m, 87,5 m, 90 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval konturnya 5 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 80 m, 85 m, 90 m , 95 m, 100 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval konturnya 25 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 100 m, 125 m, 150 m, 175 m, 200 m dan seterusnya.
Cara penarikan kontur dilakukan dengan cara perkiraan (interpolasi) antara besarnya nilai
titik-titik ketinggian yang ada dengan besarnya nilai kontur yang ditarik, artinya antara dua titik ketinggian dapat dilewati beberapa kontur, tetapi dapat juga tidak ada kontur yang melewati dua titik ketinggian atau lebih. Jadi semakin besar perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin banyak dan rapat kontur yang melalui kedua titik tersebut, yang berarti daerah tersebut lerengnya terjal, sebaliknya semakin kecil perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin sedikit dan jarang kontur yang ada, berarti daerah tersebut lerengnya landai atau datar. Dengan demikian, dari peta kontur tersebut, kita dapat membaca bentuk medan (relief) dari daerah yang digambarkan dari kontur tersebut, apakah daerah tersebut berlereng terjal (berbukit, bergunung), bergelombang, landai atau datar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar